Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Spesial Kemerdekaan : Perjuangan Dalam Meraih Kemerdekaan

Berbicara mengenai penderitaan, bangsa Indonesia telah lama mengalaminya, berada di bawah tekanan para penjajah seperti hidup di dalam sangkar, terkurung dan terbatas pergerakan ditambah dengan terbungkamnya aspirasi membuat negeri ini mengalami kemunduran. Tentunya penjajahan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang di mana penindasan juga tidak diperkenankan dari sisi agama.

Dalam Islam, tindakan penindasan masuk ke dalam kezaliman dan kezaliman tidak dibenarkan, bahkan Allah secara terang-terangan tidak menyukai para pelakunya, sebagaimana firman Allah dalam Qur'an surah Ali Imran ayat 57  :

وَالله لَا يُحِبُّ الظَّالِمِيْنَ

Terjemahnya : Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat zalim

Hadirin yang dimuliakan Allah

Setelah bertahun-tahun mengalami penderitaan tersebut dan dengan melalui perjuangan yang panjang dan begitu banyak pengorbanan, akhirnya pada tanggal 17 bulan agustus tahun 1945 Indonesia menyatakan kemerdekaannya, bak gayung bersambut, seluruh lapisan masyarakat merayakan kemerdekaan dengan perasaan bahagia, bahagia setelah lama terkurung dalam sangkar, terlepas dari yang namanya ikatan dan dapat menghirup udara kebebasan.
Euforia kemerdekaan yang dirasakan tidak terlepas dari jasa para pahlawan, tidak sedikit pahlawan yang gugur dalam pertempuran, semua itu dilakukan agar anak cucunya tidak mengalami hal serupa seperti mereka sehingga dapat menikmati yang namanya kebebasan di masa yang akan datang. Diantara pahlawan yang gugur tersebut, terdapat pahlawan muslim yang ikut serta berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Tujuan mereka tidak lain dan tidak bukan demi meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Mereka yakin bahwa kemerdekaan tidak diraih hanya dengan santai-santai dan menggerutu, akan tetapi dengan yang namanya perjuangan, sebab mereka yakin bahwa Allah akan menilai perjuangan mereka, hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Taala dalam surah An-Nisa ayat 95 :

لَا يَسْتَوِى الْقٰعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ غَيْرُ اُولِى الضَّرَرِ وَالْمُجٰهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ فَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ دَرَجَةً ۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰىۗ وَفَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًا

Terjemahnya : Tidak sama orang-orang mukmin yang duduk (tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa uzur). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang terbaik (surga), (tetapi) Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang-orang yang duduk dengan pahala yang besar.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Oleh karena itu sebagai generasi harapan bangsa, penerus kemajuan Indonesia, kita harus senantiasa menjaga kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan, sehingga pengorbanan yang mereka lakukan tidak sia-sia. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif dan membangun, itu sudah merupakan bentuk dukungan kita terhadap kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Merdeka Indonesia, Indonesia maju, maju Indonesiaku.

Posting Komentar untuk "Spesial Kemerdekaan : Perjuangan Dalam Meraih Kemerdekaan"